Zulham Ahmad Mubarak, Foto : Sidak News
Karang taruna merupakan aspirasi kaum muda di desa-desa, Karang Taruna menjadi garda terdepan dalam pengembangan ekonomi kreatif. “Kami memiliki program satu desa satu pemuda kreatif. Agar di tiap-tiap desa tercetak klaster pemuda kreatif, yang paham betul mengenai bisnis kreatif, industri kreatif, dan mengembangkan usaha di tengah pandemi,” Terang Zulham Ahmad Mubarak, yang merupakan Milenial Utas.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Bimbingan Teknis Kewirausahaan Karang Taruna Kabupaten Malang 2021 yang dihelat Dinas Sosial Kabupaten Malang bertempat di Pendopo Kecamatan Kepanjen, Rabu (24/1/2021).
CEO Agra Nirwasita Technology itu menambahkan, perlu dilakukan revisi pemikiran serta dekonstruksi terhadap Karang Taruna dengan pembekalan kurikulum yang kompeten, agar mereka mampu menjadi ujung tombak pembangunan.
Menurut Zulham, akan ada 17 klaster bisnis ekonomi kreatif yang telah disiapkan pemerintah karena terdapat pangsa pasar di tengah pandemi Covid-19, meliputi aplikasi, arsitek, desain interior, desain komunikasi visual, desain produk, fesyen, film, animasi, videografi, fotografi, seni kriya, kuliner, musik, penerbitan, pengembangan permainan, periklanan, pertunjukkan, seni rupa, serta televisi dan radio.
“Dari 17 klaster ekonomi kreatif yang telah di persiapkan pemerintah, memang terdapat pasarnya. Sehingga cocok untuk digarap para milenial meskipun dalam kondisi pandemi seperti saat ini. Di samping itu, klaster-klaster tersebut mampu menjadi penggerak ekonomi pasca pandemi,” terang mantan jurnalis itu.
Zulham memaparkan, bisnis yang saat ini banyak di geluti para milenial di antaranya fotografi, perangkat lunak, karya tulis, dan percetakan. Ia mengharapkan, para pemuda yang aktif di Karang Taruna Desa dapat mengambil peran di sektor tersebut.
Kelebihan bisnis berbasis ekonomi kreatif semacam ini adalah tidak harus mempunyai tempat khusus, dan bisa dilakukan di rumah atau secara daring.
Pengembangan Karang Taruna menjadi wadah yang kreatif dan inovatif, diyakini mampu menjadikan para milenial yang tergabung di dalamnya menjadi pilar peningkatan ekonomi sosial dan budaya berbasis kepemudaan.
“Karang Taruna harus memiliki kurikulum yang tepat dan wawasan luas, agar nantinya mampu melahirkan usahawan-usahawan milenial baru berbasis ekonomi kreatif,” tegas Zulham.