Saiful Rahman, M.Pd, Guru SMP Muhammadiyah 2, Foto : Istimewa
Adanya pandemi covid-19 yang melanda dunia sudah hampir
satu tahun, memberikan dampak terhadap banyak pihak, kondisi ini sudah merambah
ke dunia pendidikan. Pemerintah pusat bahkan daerah memberikan kebijakan untuk proses belajar mengajar peserta didik dilakukan
diberbagai sekolah secara daring (BelajarDari Rumah). Hal ini menjadi sebuah pilihan
oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan untuk
mencegah penyebaran virus Covid-19 semakin meluas.
Didunia pendidikan pembelajaran Daring atau online ini
dilakukan berbagai tingkatan Jenjang pendidikan dari TK, SD, SMP, SMA bahkan
perguruan tinggi tidak ada lagi aktifitas
belajar mengajar yang dilakukan di dalam ruang kelas sebagaimana yang
dilakukan oleh seorang pendidik. ini langkah tepat yang dilakukan pihak sekolah
supaya hak siswa dalam belajar tetap akan terpenuhi walaupun dimasa pandemi.
Didalam proses pembelajaran secara daring atau online yang
dilakukan disetiap sekolah tentu
banyak problem-problema yang dihadapi oleh pihak sekolah. Seperti, tidak
adanya sarana - prasana yang menunjang dalam kegiatan belajar mengajar secara
daring. Sehingga pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung ada peserta didik tidak mengikuti
pembelajaran, karena tidak adanya sarana-prasarana
yang menunjang dalam mengikuti kegiatan proses belajar mengajar secara online.
Walaupun hal itu terjadi, setiap sekolah tentunya sudah memikirkan stategi-strategi yang dilakukan guna tidak
menyebabkan penurunan kualitas pendidikan dalam pembelajaran peserta didik. Strategi tersebut tentunya dilakukan pada setiap metode
dari hasil penelitian yang telah diuji keabsahannya
Salah satu cara yang dilakukan dalam mengatasi pembelajaran
peserta didik dan guru di sekolah mengubah sistem pembelajaran (Belajar Dari
Rumah) secara daring atau online. Pembelajaran online menggunakan
gadget baik berupa smartphone, laptop, computer, atau tablet. Penggunaan
media pembelajaran daring dirasa strategi yang tepat dalam menggantikan
pembelajaran di dalam kelas pada masa pandemi covid-19.
Pembelajaran masa pandemi covid-19 secara daring atau online disebut
juga E-Learning merupakan salah satu pembelajaran yang didukung oleh
mengguna alat digital. Pembelajaran daring melibatkan interaktivitas yang dilakukan pendidik dan peserta didik
dengan cara mengakses melalui jaringan internet dan E-Learning lebih
disebut dengan pembelajran melalui internet dan jaringan untuk
mentransformasikan materi dari pendidik kepada peserta didik.
Di era new normal saat
ini dunia pendidikan secara
tidak langsung dipaksa oleh keaadaan beradaptasi dengan cepat. Mendikbud sudah
mengeluarkan pernyataan bahwa masing-masing sekolah harus dan atau mulai
menyiapkan diri dalam penyelenggaraan pendidikan di era new normal. Pada masa transisi pembelajaran masih
menggunakan metode online.
Penerapan physical distancing sebagai
faktor utama new normal menjadi tantangan
tersendiri bagi di dunia pendidikan, yang biasanya mempertemukan pendidik
dengan siswa dalam proses belajar mengajar tatap muka. Karena itu sekolah wajib
mencari solusi terkait bagaimana proses belajar mengajar di era new normal bisa tetap dilangsungkan, tanpa
mengabaikan peran guru sebagai pengajar. Selain itu, peran penting juga
dimiliki Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang perlu banyak belajar dari
negara lain. Hal-hal yang baik bisa diadopsi di Indonesia, atau menciptakan
inovasi baru yang bisa disesuaikan dengan
kondisi di daerah mengingat demografis dan geografis Indonesia
Hambatan-hambatan proses belajar secara online seperti fasilitas teknologi,
jaringan internet, kesiapan pendidik dan konten belajar yang baik harus segera dicarikan
solusinya.
Kehidupan
di masa Pandemi Covid-19. Ada hikmah dan hal positif yang dapat diambil dan
tidak bisa diabaikan bagi dunia pendidikan. Masa pandemi new Normal ini merupakan momentum yang
baik untuk berubah, sekolah dipaksa oleh lingkungan untuk memberikan pelayanan
pendidikan tidak secara tatap, tetapi melalui media online, hal ini memberi pelajaran dan pengalaman baru
bagi pendidik, peserta didik dan orang tua, dimana semua dituntut agar
membiasakan diri memanfaatkan teknologi untuk mencari informasi dan
berkomunikasi dengan baik. Secara langsung dimasa Pandemi Covid-19 mendorong
pendidikan secara online sangat cepat berkembang, dengan
pemanfaatan tehnologi dalam pembelajaran, diharapkan pembelajaran akan lebih
bisa diarahkan pada upaya perbaikan secara terus menerus, efektif-efisien,
benar, dan objektif. Pemanfaatan teknologi ini akan memberikan keleluasaan bagi
sekolah untuk melakukan berbagai macam strategi dan modeling dalam menerapkan
kegiatan pembelajaran dimasa pademi covid-19 ner normal.
Kondisi
pandemi saat ini menuntut pendidik dalam hal ini adalah guru untuk berinovasi menggubah
pola pembelajaran tatap muka menjadi pola pembelajaran tanpa tatap muka.
Menurut Andri dalam zhafira (2020) menjelaskan bahwa
terdapat model pembelajaran lain yang bisa
digunakan oleh tenaga pendidik sebagai media
pembelajaran dalam penyampaian ilmu pengetahuan, yaitu pembelajaran daring dan pembelajaran campuran (kombinasi dari dua metode
pembelajaran yaitu tatap muka dan pembelajaran
daring). Metode pembelajaran daring tidak menuntut siswa untuk hadir di kelas.
Siswa dapat mengakses pembelajaran melalui
media internet. Kecepatan koneksi internet semakin meningkat, dan dengan itu, peluang
metode pelatihan multimedia yang lebih banyak bermunculan. Harapan dalam
pembelajaran dengan model daring adalah menjadi sebuah solusi yang dapat membantu
pembelajaran di tengah pandemi COVID-19.
Pada masa pandemi ini new
nomal kegiatan proses belajar mengajar ditunjang oleh kehadiran teknologi
dan internet yang mana kegiatan pembelajaran secara dalam jaringan (Daring)
dapat dijalankan oleh guru maupun peserta didik dengan cara melalui
aplikasi-aplikasi yang dapat memberikan interaksi antara guru dengan peserta
didik, antara lain dengan menggunakan aplikasi seperti: whatsapp , telegram,
zoom, google classroom, google meet, google darive, dan aplikasi lainnya.
Hal tersebut bertujuan untuk melaksanakan social distancing pada masa
pandemi covid-19 new normal.
Terdapat pula pengertian belajar menurut Abdul Aziz dan Abdul Aziz
Majid dalam kitabnya yang berjudul “At -Tarbiyah Wa Turuku
Al-Tadris”,
yakni:
“Sesungguhnya belajar merupakan perubahan di dalam orang yang
belajar
(murid) yang terdiri atas pengalaman lama, kemudian menjadi
perubahan baru”