Pada awal 2020, dunia dikejutkan dengan mewabahnya pneumonia baru yang bermula dari Wuhan, Provinsi Hubei yang kemudian menyebar dengan cepat ke lebih dari 190 negara dan teritori. Wabah ini diberi nama coronavirus disease 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Penyebaran penyakit ini telah memberikan dampak luas secara sosial dan ekonomi. Masih banyak kontroversi seputar penyakit ini, termasuk dalam aspek penegakkan diagnosis, tata laksana, hingga pencegahan. Oleh karena itu, kami melakukan telaah terhadap studi-studi terkait COVID-19 yang telah banyak dipublikasikan sejak awal 2020 lalu sampai dengan akhir Maret 2020.
Virus Covid yang selama beberapa tahun ini sangat mempengaruhi kegiatan manusia salah satunya adalah sektor pendidikan, sekolah adalah aspek yang sangat rawan untuk terjadinya penyebaran virus covid-19 hal itu membuat para orang tua cemas karena takut nantinya anak-anak mereka terjangkit wabah penyakit sehingga terpaksa pihak sekolah melakukan Pembelajaran Jarak Jauh yang tidak hanya merugikan pihak orang tua, siswa, melainkan juga para tenaga pendidik seperti guru. Dilansir dari data JHU CSSE COVID-19 Data menunjukan di indonesia tingkat penyebarannya telah mencapai angka 5,99 juta kasus dengan angka kematian 154 ribu meninggal dunia, hal tersebut membuat pemerintah sangat sering sekali untuk melakukan beberapa kebijakan yang mungkin dianggap merugikan beberapa pihak. Belum selesai penanganan wabah Covid-19 muncul varian baru yaitu varian Omicron varian ini memiliki gejala yang sama namun tidak separah seperti gejala Covid-19, penaganannya pun sama saja antara varian Covid-19 dengan varian Omicron. Mahasiswa sebagai penggiat di dunia pendidikan secara tidak langsung harus ikut melakukan pencegahan terutama dilingkungan sekolah. Melihat situasi dan kondisi yang telah dijelaskan, maka mahasiswa IKIP Budi Utomo melaksanakan penyuluhan mengenai bahaya omicron kepada masayarakat khususnya di lingkungan SMK PGRI Singosari dan melakukan kegiatan follow-Up bahanya varian omicron covid-19 sebagai realisasi dari penyuluhan yang telah dilakukan.
Pada pelaksanaan penyuluhan di SMK PGRI Singosari acara dimulai pukul 10.00 WIB di aula sekolah dan siswa mempersiapkan alat tulis untuk mencatat hal – hal yang penting dari pemateri. Penjelasan materi tentang bahaya varian omicron dijelaskan oleh mahasiswa IKIP Budi Utomo dengan singkat dan jelas serta memepermudah siswa memahami materi yang disampaikan, yang meliputi pengertian covid-19 dan omicron, perkembangan dan penyebaran omicron, gejala yang ditimbulkan serta pencegahan penularannya. Selain itu, siswa sangat antusias dan tertarik dengan materi yang dijelaskan untuk mengetahui pencegahan dan dampak yang ditimbulkan dari varian omicron Covid-19. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan follow-up sebagaimana yang telah disebutkan di atas. Kegiatan ini berupa penjagaan gerbang oleh mahasiswa IKIP Budi Utomo untuk mengecek protokol kesehatan setiap siswa sebelum memasuki gerbang sekolah. Adapaun protokol kesehatan yang diperhatihan meliputi, pengecekan suhu tubuh, pemakaian masker, pemberian handsanitizer, dan penyemprotan disinfektan bagi yang membawa kendaraan bermotor. Namun masih banyak siswa yang tidak membawa masker, sehingga dari mahasiswa ikip budi utomo menyediakan dan membagi masker pada siswa yang tidak membawa masker guna menaati protokol kesehatan yang berlaku. Selain itu, kegiatan follow-up juga dilakukan dengan penempelan poster tentang bahanyanya varian omicron dan penyebarannya di majalah didnding sekolah.
Dengan adanya kegiatam tersebut adapun harapan dari kegiatan follow-up ini agar kedepannya setiap siswa lebih patuh dalam menjalankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah untuk mencegah penularan virus Corona.