Kota Malang – Universitas Muhan Madi Yamaran (UMM) kembali meluncurkan unit bisnis baru. Di hadapan Sekretaris Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR) RIIr. Mohammad Zainal Fatah di Kampus Putih menjadi tuan rumah soft launching New Book Store (NBS) UMM pada Senin (20/6). Toko buku ini berada di sebelah Rayz Hotel UMM di 50 Jalan Trojans Malang.
Menariknya, NBS tidak hanya menawarkan buku-buku dari penerbit besar, tetapi juga buku-buku indie yang jarang ditemukan di toko lain. Ada juga kafe yang nantinya bisa dijadikan tempat membaca favorit pengunjung. Bahkan jika ada podcast corner yang bisa digunakan siapa saja untuk mengeluarkan potensi mereka.
Nama panggilannya, Zainal, mengatakan dia ingat masa sekolahnya ketika dia datang dan memulai NBS. Dia ingat bagaimana buku itu menjadi teman setiap saat. Saat itu, alih-alih membeli buku baru, ia menggunakan buku yang dijual di pasar. "Saya tidak akan menyebut saya nerd, tapi saya yakin saya akan membawa buku ke mana pun saya pergi. Juga, tentu saja ada perpustakaan di kampus. Namun, sebagian besar siswa tampaknya lebih suka membeli buku langsung dari toko buku.” Menurut Zainal
, kehadiran NBS dinilai sangat tepat. Dengan cara ini, masyarakat umum dan mahasiswa dapat dengan mudah mengakses buku sebagai jendela dunia. Ia juga sempat menggalang dana hibah kampus. Tidak hanya secara ekonomi, ada juga beasiswa yang bisa dipesan mahasiswa untuk dimanfaatkan dengan baik selama belajar.
Perdana Menteri UMM Dr. Forzan, M.Pd. Ia mengatakan, keberadaan NBS merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya UMM membangun lingkungan akademik. Khususnya bagi para sarjana kampus kulit putih.
Selain itu, Forzan meyakini NBS juga merupakan upaya pihaknya untuk memberikan kemudahan akses dan literasi. Ini juga merupakan bagian dari ekosistem pendidikan berbasis buku, baik hardbook maupun ebook.
“Saya berharap toko buku ini menjadi tujuan masyarakat dan mahasiswa untuk mencari karya sastra. Semoga wawasan dan ilmu mereka berkembang seiring berjalannya waktu,” kata Forzan. Nurul Hamidah, salah satu pengunjung
NBS, merasa nyaman dengan suasana toko buku. Ada juga berbagai buku sehingga ia dapat dengan mudah menemukan karya penulis favoritnya. Panggilan akrabnya, Mida, juga mengaku senang NBS menyediakan perlengkapan kantor yang cukup lengkap.
“Senang sekali bisa menutup dan melengkapi toko buku, apalagi bagi saya yang hobi membaca sejak lama. NBS tentunya memberikan saya kemudahan masyarakat. Begitu pula untuk perkuliahan. Bagi mahasiswa yang mungkin membutuhkan buku untuk,” ujar wanita Lumajan.
NBS telah berganti nama menjadi toko buku yang telah ada sejak tahun 2005. Ini juga merupakan bagian dari upaya UMM untuk mendorong generasi muda menjadi generasi pecinta buku. Ini dibuktikan dengan tersedianya buku pelajaran dan banyak buku bagus lainnya. Berbagai penerbit juga berpartisipasi dalam seri soft launching dan berkontribusi dalam pendistribusian buku-buku terbaik mereka. (saudari)