Oleh MUHAMMAD DANIAL KHAIRI, SMPN 1 Simpang Empat Kabupaten Banjar
IPTEK, sangat berpengaruh dalam penyusunan dan penerapan strategi pembelajaran. Dari langkah sebelumnya, guru dapat menggunakan media yang dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan rencana. Proses pelatihan merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses komunikasi, selalu melibatkan tiga komponen utama, yaitu komponen pengirim (pengajar), komponen penerima pesan (siswa) dan komponen pesan itu sendiri, yang pada umumnya berbentuk suatu subjek. Segera, tidak ada proses persiapan, hanya ada satu komunikasi. Untuk menghindari hal tersebut, guru dapat melakukan pengembangan pembelajaran yang strategis dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar (Wina, 2006: 160). Media bukan sekedar alat atau bahan, melainkan benda yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan. Menurut Gerlach, media umumnya mencakup orang, perangkat, atau aktivitas yang menciptakan kondisi di mana siswa dapat memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Media adalah perantara seperti televisi, radio, slide, bahan cetak, tetapi mencakup orang atau orang sebagai sumber belajar atau dalam bentuk kegiatan seperti diskusi, seminar, kunjungan lapangan, simulasi, dan lain-lain yang dikemas untuk menambah pengetahuan. dan persepsi. mengubah sikap siswa untuk meningkatkan pengetahuannya (Wina, 2006; 161).
Padahal,
Indonesia sedang memasuki era informasi, era yang ditandai dengan semakin banyaknya
pembawa informasi, penyebaran informasi yang semakin meluas dan seketika, serta
informasi dalam berbagai bentuk yang disajikan dalam waktu singkat. Penyajian
berita di era informasi ini akan selalu menggunakan media, baik elektronik
maupun non elektronik. Mengenai keberadaan media, (Dimyati, 2006: 247)
menyatakan bahwa media yang terorganisir secara sistematis mempengaruhi lembaga
pendidikan seperti lembaga keluarga, agama, sekolah dan pramuka. Uraian
tersebut menunjukkan bahwa kehadiran media telah mempengaruhi seluruh aspek
kehidupan, termasuk sistem pendidikan, meskipun dalam derajat yang
berbeda-beda, mempengaruhi hasil belajar siswa.
Media merupakan
sumber belajar, jadi media pembelajaran dapat diartikan secara luas sebagai
orang, benda, atau kejadian yang memungkinkan peserta didik memperoleh
pengetahuan dan keterampilan. Media adalah alat yang dapat berupa apa saja yang
dapat digunakan sebagai saluran informasi untuk mencapai tujuan pembelajaran
(Djamarah, 2010:120). Kehadiran bahan ajar merupakan salah satu komponen proses
pembelajaran yang sangat diperlukan mengingat kedudukan media tidak hanya
sebagai alat pengajaran tetapi sebagai bagian integral dari proses
pembelajaran. Media pembelajaran tidak hanya dapat menggantikan sebagian peran
guru sebagai fasilitator materi, tetapi juga memiliki potensi unik untuk
membantu siswa belajar (Hamalik, 2008:200). Selain pendapat tersebut, (Sanjaya,
2010:204) menyebutkan bahwa media pembelajaran adalah segala alat dan bahan
yang dapat digunakan untuk kepentingan pendidikan, seperti radio, televisi,
buku, surat kabar, majalah, komputer, dan lain-lain.
Bergantung pada
situasi sekolah yang berbeda, masalah yang berbeda sering muncul. Diantaranya,
pembelajaran masih didominasi dengan mendengarkan penjelasan guru di kelas,
mencatat atau meringkas pelajaran, dan hanya menggunakan buku guru dan siswa
saja. Materi pembelajaran yang digunakan kurang beragam, guru hanya menggunakan
power point sederhana dan banyak memberikan ceramah, serta mendukung guru
menggunakan materi video dalam pembelajaran. Hal ini membuat siswa bosan,
mereka menunjukkan minat belajar yang kurang dan kurang tertarik dengan materi
pembelajaran, bahkan ada yang suka bermain sendiri. Pentingnya penggunaan media
video, karena penggunaan media video akan dapat mencapai efisiensi proses
pembelajaran, dengan menarik perhatian siswa terhadap topik, sehingga proses
pembelajaran menjadi menarik. Memang, sejauh mana siswa menyerap dan mengingat
materi dapat meningkat secara signifikan ketika proses awal pencarian informasi
menjadi lebih auditori dan visual (Wirawan, 2020).
Materi yang
disajikan secara visual dalam video sangat efektif membantu guru menyampaikan
materi yang bersifat dinamis, seperti: B. gerakan motorik tertentu, ekspresi
wajah dan kondisi lingkungan tertentu. Materi-materi tersebut membutuhkan
visualisasi yang menunjukkan hal-hal tertentu lebih efektif jika disajikan
menggunakan teknologi video (Adliani & Wahab, 2019). Dalam hal ini, video
dapat menggambarkan objek yang bergerak dengan suara alami.